Breaking News

Stadion Baharoeddin Lubukpakam Dijadikan 'Sarang', Geng Motor Garuda Hitam Pamer Taji, Yusnaldi : Tidak Akan Dipecat Dari Sekolah


FOKUSMETRO -
Fenomena kemunculan geng motor Garuda Hitam, yang anggotanya terdiri dari kelompok remaja, atau istilah masyarakat sekarang disebut 'bocah ingusan' dan 'bau kencur' membuat resah warga.

Meski usia anggota geng motor Garuda Hitam ini masih terbilang cukup muda, tapi mereka beraksi membawa berbagai senjata tajam.

Saat menyerang kafe di Kecamatan Galang, Kabupaten Deliserdang pada Sabtu (28/5/2022) lalu, mereka membawa celurit, pedang hingga parang.

Stadion kebanggaan masyarakat Kabupaten Deliserdang ini diduga dijadikan 'sarang' oleh para pelaku, sebelum melakukan pengerusakan dan penyerangan terhadap warga.

"Saya dibonceng kawan. Pertama kami duduk di stadion, baru kemudian ke Galang," kata HA, setelah ditangkap petugas Sat Reskrim Polresta Deliserdang.

Selain HA, polisi juga menangkap delapan orang anggota geng motor Garuda Hitam.

Saat ini, kesembilan pelaku, termasuk HA masih menjalani pemeriksaan.

Tidak hanya menyerang dan merusak kafe, geng motor Garuda Hitam juga menunjukkan eksistensinya dengan mencoret-coret tembok Stadion Baharoeddin Siregar.

Tindakan ini diduga bagian dari upaya para pelaku, untuk menegaskan keberadaannya di Kabupaten Deliserdang.

Dilansir Tribunmedan.com(3/6), Kadis Pendidikan Kabupaten Deliserdang, Amy Sinambela saat dimintai keterangan mengaku belum mengetahui masalah anak geng motor yang terdiri dari kalangan remeja, khususnya kalangan remaja ini.

Ketika dikonfirmasi, Amy justru mengaku belum tahu masalah ini.

"Saya belum tahu beritanya. Belum ada yang menyampaikan ke saya," kata Ami, Kamis (2/6/2022).

Dia mengatakan, sejauh ini belum ada pembahasan mengenai kemunculan geng motor Garuda Hitam tersebut.

Alasannya, karena dirinya sendiri baru mendapat kabar, dan baru masuk kerja lantaran cuti.

"Belum ada pembahasan, karena kebetulan saya juga baru masuk lantaran kemarin sempat izin. Anggota saya juga belum ada melapor," katanya.

Namun begitu, Amy sempat bertanya dimana para anggota geng motor itu sekolah.

Terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan Deliserdang, Yusnaldi menegaskan kalau anak yang terlibat atau tergabung dalam kelompok geng motor tidak akan dipecat dari sekolah. 

"Anak-anak inikan, anak kita juga. Anak yang baru tumbuh. Kalau anak yang bermasalah, penyelesaiannya tidak diberhentikan dari sekolah, tetapi diberikan pembinaan dan pendampingan supaya bagaimana dia bisa berubah tidak melakukan lagi hal-hal yang begitu," katanya.

Yusnaldi mengatakan, pemecatan bukan menjadi solusi mengatasi masalah ini.

Sebab, bisa saja ketika mereka dipecat, justru akan semakin bertambah jahat.

"Sedang dibicarakan dan dikoordinasikan sama bidang terkait supaya tidak terulang lagi. Sanksi yang tepat sedang dibicarakan juga sebenarnya," katanya.

0 Komentar

© Copyright 2022 - Fokus Metro - Akurat dan Terpercaya